Potret Tempo Dulu Orang Makassar dan Kuda - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Potret Tempo Dulu Orang Makassar dan Kuda

 


Foto sekelompok para lelaki Makassar menunggangi kuda (jarang) bersiap untuk berburu Rusa (Jonga ᨍᨚ ᨂ)  sekitar tahun 1930-an. 

Di masa lampau orang Makassar sudah terkenal menggunakan kuda dalam kehidupan mereka, baik untuk berburu, berperang dan untuk melakukan aktifitas sehari-hari mereka. Dalam bahasa Makassar, hewan Kuda disebut Jarang. Saking terkenalnya, ada istilah "Kuda Makassar" yakni Kuda yang berasal dari Makassar.  

"Orang Makassar sangat mahir menunggang kuda, walau jauh dari cara aman. Mereka berkuda bahkan tapa pelana atau mereka mengabaikannya, satu-satunya tali pengaman mereka adalah semacam kendali kuda yang diikat di kepala kuda atau pelana sederhana yang direntangkan di punggung kuda, tanpa tatakan untuk kaki mereka. Tanpa sanggurdi, tali atau kain katun berfungsi sebagai tali kekang dan gigitannya hanya terbuat dari kayu atau tembaga sederhana. Mereka kurang mengencangkan, tetapi secara alamiah sangat keras sehingga hampir tidak pernah lepas." Tulis Nicolas Gervaise, Mardi Adi Armin dalam Sejarah Kerajaan Makassar, 2022



Seorang anak Eropa berpose bersama seorang pria Makassar dan seekor kuda sekitar tahun 1920-an, (data.collectienederland.nl)

Banyak manuskrip-manuskrip kuno yang memberitahukan tentang Kuda Makassar, dan banyak dokumen-dokumen berupa gambar, foto memperlihatkan bagaimana masyarakat atau suku Makassar menunggang kuda. Di masa lampau, kuda digunakan dalam peperangan. Tentu, kuda digunakan dalam latihan militer mereka. "Orang Makassar sangat menyukai semua latihan fisik, terutama yang berkaitan dengan gerakan bela diri dan penggunaan senjata, dan dalam hal ini mereka lebih unggul dari semua orang di Hindia Belanda. Mereka adalah pembalap yang hebat."

Dalam bukunya Johannes Olivier (1837) menulis tentang orang Makassar, "Mereka tahu cara menjinakkan kuda liar dan juga melatih kuda jinak, dan mereka tahu cara menggunakan keduanya dengan ahli, baik untuk berburu maupun berperang. Sebagaimana diketahui, kuda-kuda Sulawesi, khususnya yang berasal dari Makasar dan bawahan Bima di Pulau Sumbawa, merupakan yang terbaik, terkuat, dan paling berapi-api di seluruh wilayah Nusantara. Kuda keturunan Arab dan Persia tentu saja tidak termasuk dalam hal ini. Kuda-kuda Selebes juga berukuran agak lebih besar dibandingkan kuda-kuda di Jawa dan pulau-pulau lain di Kepulauan Nusantara."



Seorang Pria Makassar menunggang kuda menyusuri jalan setapak, potret 1927 (data.collectienederland.nl)


Kuda Makassar bahkan menjadi komoditi unggulan di masa lalu. Kuda-kuda kualitas terbaik berasal dari Sulawesi dan diangkut ke Batavia (Jakarta) untuk di jual dengan harga tinggi.  "Kuda-kuda Selebes (Sulawesi), khususnya Toratte dan Soping, sangat unggul dan dibayar mahal di Jawa. Pada tahun 1824, 300 ekor diekspor ke pulau terakhir. Untuk pengangkutan yang dilakukan dengan paduakan yang mampu menampung 50 ekor kuda, dibayar 50 gulden per ekor kuda; tapi mereka sangat menderita selama penyeberangan". Tulis Johannes Olivier dalam  Reizen in den Molukschen Archipel naar Makassar, enz, 1837



Pahatan Batu Dua Wanita Makassar menunggang seekor Kuda potret tahun 1909




Reference: 

- Brink, H. van den, Dr. Benjamin Frederik Matthes, 1943

Post a Comment for "Potret Tempo Dulu Orang Makassar dan Kuda "