SEBUTAN GARIS KETURUNAN DALAM SILSILAH KELUARGA SUKU BIAK - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEBUTAN GARIS KETURUNAN DALAM SILSILAH KELUARGA SUKU BIAK

Sering kita jumpai istilah garis keturunan dalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia seperti kata anak, cucu, cicit (anak dari cucu), buyut (anak cicit) dan lain sebagainya. 

Bahasa-bahasa di dunia memiliki penyebutannya sendiri sesuai bahasa dan dialeknya. Orang Jawa misalnya mengenal sebutan garis keturunan mereka hingga sebanyak 18. Orang Bali juga megenal garis keturunan hingga 9 turunan. 

Suku Biak juga mengenal sebutan-sebutan garis keturunan, yang memiliki sistem atau pola susunan yang sistematis yang disebut syos yang berarti generasi, susunan, zaman. Susunan ini mengandung unsur dualisme. Garis keturunan (silsilah) selalu mengikuti garis keturunan "Kma" (patrilineal). 

Penyebutan ini mulai dari Romawa (Anak), Kma/Kamam (Bapak), Kpu/Apus (Kakek), Akak (Buyut), Up (Leluhur), Awok (leluhur), Marin (Leluhur). Masih ada lagi sebutan diatasnya yang tidak diketahui. Susunannya seperti dibawah ini. 

SYOS 1: Marin, Apus Bepon (Leluhur pertama)*

SYOS 2: Awok, Apus Bepon (Leluhur kedua)

SYOS 3: Up, Apus Bepon (Leluhur ketiga)

SYOS 4: Akak, Apus Bepon (Buyut)

SYOS 5: Kpu, Apus (Kakek)

SYOS 6: Kma (Bapak)

SYOS 7: Romawa (Anak): Posisi Cucu dan Kakek  (Apus, Kpu) memiliki penyebutan yang sama yaitu keduanya menggunakan sebutan "Apus/Kpu". Jadi, kpu/apus bisa berarti Kakek dan Cucu. 


*Istilah Marin pada masyarakat Biak digunakan sebagai marga atau keret di kampung Warsa, Biak Utara. Kata ini juga berarti leluhur atau tempat asal usul. Contohnya seperti Sup Marin: Tanah Leluhur (Negeri Leluhur), ada juga sebutan seperti Marindo. 

Pola-pola penamaan leluhur ini terdapat juga pada masyarakat Papua lainnya bahkan masyarakat nusantara yang terdiri dari banyak suku bangsa memiliki truktur penamaan sendiri. 

Post a Comment for "SEBUTAN GARIS KETURUNAN DALAM SILSILAH KELUARGA SUKU BIAK "