Eksistensi Musik Kecapi Jawa dalam Relief Candi
Penggunaan kecapi dalam masyarakat Jawa terekam dalam berbagai pahatan di Candi-candi di pulau Jawa seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Patung Saraswati, Candi Jago, Panel-panel pada Chandi Borobudur terdapat beberapa pahatan beberapa orang sedang bermain musik dawai. Di antara banyak alat musik ada yang begitu menonjol yaitu alat musik kecapi yang dimainkan dengan cara memetik atau dipetik senarnya.
Seorang penulis kawakan J. Kunst mendata dalam bukunya, "Music In Java, Its History, Its Theory and Its Technique", 1949 sekumpulan panel-panel di berbagai candi tentang alat musik. Musik kecapi telah digunakan di pulau Jawa telah ada pada abad ke-8. Dan kemungkinan jauh sebelumnya sudah dimainkan dalam berbagai acara-acara keagamaan, acara nikah, dan dimainkan sebagai hiburan sehari-hari selayaknya kehidupan pada abad ke-21.
Tidak ada peninggalan fisik yang ditemukan sehubungan kecapi yang di mainkan masyarakat Jawa pada masa lampau. Tapi, kita bisa membandingkannya dengan alat musik yang mirip dengan kecapi pada candi-candi di Jawa. Misalnya, di pulau Sumatera dan Kalimantan kita dapat menemukan bentuk yang sama hingga hari ini. Orang Batak menyebutnya alat musik ini hasapi, atau disebut Kecapi Batak. Ada hasapi satu dawai atau satu tali ada hasapi dengan dua tali (senar). Pada suku Dayak (Kalimantan tengah), mereka juga mengenal beberapa jenis kecapi, gitar ada yang disebut Rebab, Sape, sbb.
Seorang musisi memainkan alat kecapi |
Saraswati memainkan kecapi tiga tali (senar) |
Post a Comment for "Eksistensi Musik Kecapi Jawa dalam Relief Candi"