Burung Cenderawasih dalam Dunia Astronomi - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Burung Cenderawasih dalam Dunia Astronomi

rasi bintang
Konstelasi Apus (Apis Indica) oleh Johan Bayer, 1603

Berabad-abad lamanya, burung Cenderawasih begitu mendunia. Pada abad ke-15 dan abad ke-16 banyak laporan-laporan tentang burung Surga tanpa kaki yang hidup di angkasa dan tak pernah menyentuh tanah.  Burung ini pun diburuh mati-matian demi kemewahan dan harga diri. Bahasa Latin dan bahasa Yunani menyebut burung ini Apis Indica (Avis Indica) yang berarti burung dari India. Atau Paradisaeus Ales yang artinya burung surga.  Orang Bali, Jawa, dan orang Melayu menyebutnya Manuk Dewata. Orang Biak menyebutnya Manbesak (Manbefor). 

Burung Cenderawasih telah lama diperdagangkan pada masa lampau, dan menjadi salah satu komoditi terpenting di tanah Papua. Kerajaan-kerajaan lokal di Nusantara telah lama melakukan kontak dagang dengan orang Papua untuk berdagang komoditi satu ini. Penggunaan burung ini selain sebagai hiasan yang berharga, burung tersebut kerap digunakan dalam upacara ritual keagamaan dan ini terlihat jelas dalam adat Bali yang menggunakannya dalam upacara kematian. 

Rasi Bintang Apus (Cenderawasih)

Tahukah Anda bahwa rasi bintang Apus diambil dari burung Cenderawasih. Seorang astronom Belanda bernama Petrus Plancius (1552-1622) merupakan orang yang pertama kali menciptakan nama konstelasi bintang ini dalam merepresentasikan burung Apus (burung Cenderawasih) ini berdasarkan observasi dari Pieter Dikzoon Keyser (1540-1596) dan Frederick de Houtman (1571-1627) pada 1596Berkat pelayaran pelaut-pelaut seperti Kyeser, Plancius dan Houtman ini, kita bisa mengetahui 12 rasi  bintang temuan mereka. 



rasi bintang
58 konstelasi termasuk konstelasi burung Cenderawasih, Johann Georg HECK, 1851 

Jauh sebelum pelaut-pelaut Eropa ini melakukan berbagai pengamatan mereka tentang dunia astronom, orang Papua telah lama menguasai ilmu perbintangan. Misalnya, orang Papua dari suku Biak telah mengetahui lebih dari 21 rasi bintang yang mereka sebut dengan namanya masing-masing. Beberapa suku di tanah Papua menggunakan ilmu perbintangan dalam menghitung waktu dan musim tanam yang cocok, berburu dan melakukan berbagai ritual dan aktifitas keseharian mereka. 

Pulau Papua menyimpan sejuta misteri, manusia dan alamnya memberi banyak pengetahuan ilmiah bagi para peneliti Eropa dan bangsa-bangsa di dunia. 

Post a Comment for "Burung Cenderawasih dalam Dunia Astronomi"