SEJARAH ASAL MUASAL DAN ARTI NAMA NABIRE
Peta 1907-1915 (Verslag, 1920) |
NABIRE merupakan salah satu wilayah di Teluk Saireri Papua yang sejak lama telah eksis. Pasti kita ingin sekali mengetahui asal muasal dan sejarah arti nama Nabire. Darimanakah asal muasal atau arti nama Nabire?
Pada masa lampau wilayah Nabire telah dihuni oleh orang Papua yang berasal dari beberapa suku yang secara turun temurun tinggal dan berkembang di Nabire. Setiap suku memiliki latar sejarah dan cerita tutur tentang tanah, wilayah, adat istiadat di daerahnya. Penelusuran mengenai asal muasal nama Nabire dalam catatan tertulis sangat sulit didapat mengingat tidak banyak memuat asal usul nama tersebut. Banyak cerita hanya bersumber pada cerita lisan dan versi beberapa suku.
Kalau kita membaca situs web Pemerintah Kab. Nabire (nabirekab.go.id) disitu terdapat beberapa versi cerita tutur muasal nama Nabire dari beberapa suku seperti Wate, Yerisam, dan Hegure. Selain itu, ada juga cerita lisan bahwa Nabire itu berasal dari bahasa Biak. Pada artikel ini kita akan menyoroti dan hanya membahas pada asal muasal dua suku saja yakni suku Hegure (Yaur) dan suku Yerisam.
ORANG YAUR
Peta Nabire, 1912 (Australian National University) |
ORANG YERISAM
Pada 1800-an, nama "Nabire" belum tercatat dalam literatur maupun peta Papua. Memasuki awal tahun 1900-an barulah penulisan nama Nabire ada, ini terlihat dalm peta Papua 1907-1915, di peta tersebut nama Nabire yang merujuk pada nama kali Nabire dan nama tempat. Suku bangsa Yerisyam juga memiliki sejarah tentang muasal nama Nabire. Orang Yerisyam menyebut nama ini berarti wilayah atau daerah yang ditinggalkan. Awalnya penyebutan Navirei merujuk kepada nama suatu tempat pada saat diadakannya acara atau pesta pendamaian ganti daerah antara suku bangsa Hegure dan suku bangsa Yerisyam.
Peta Wilayah Nabire tahun 1800-an |
Literatur-literatur masa Belanda terdapat penulisan nama Nabire dengan beberapa bentuk khas seperti "Nabire", "Nabiré", "Nawire", dsb. Dugaan kuat bahwa kemungkinan nama Nabire ini sangat identik dengan suku Yaur dan suku Yerisam.
Ketika pemerintahan Belanda masuk di wilayah tersebut. Beberapa kepala-kepala kampung di angkat menjadi perantara Belanda dan masyarakat Nabire. Pada tanggal 02 September 1887, dalam kunjungan resident Belanda, di Napan (Nabire). Resident mengangkat beberapa kepala-kepala seperti: (1). Sengadji Simire, (2). Mayor Mangguringi, (3). Korano Osihi. Dan sejak tahun 1800-an hingga tahun 1900-an, Napan menjadi pusat pemerintahan yang kemudian mengalami banyak perubahan setelahnya.
Note:
Ada sekitar tujuh suku di wilayah Nabire yaitu suku Teluk Umar, Suku Yeresiam, Suku Yaur (Yagure), Suku Wate, Kepulauan Harlen, Mambor, Hariti Mor, darat tanah besar Suku Napan, dan Suku Goa. Selain suku-suku diatas ada juga suku Mee di daerah pegunungan yang mana sejak lama telah menjalin hubungan perdagangan dan kontak antara mereka di wilayah pesisir.
Post a Comment for "SEJARAH ASAL MUASAL DAN ARTI NAMA NABIRE "