Bahasa Sunda Kuno dalam Prasasti Kawali - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bahasa Sunda Kuno dalam Prasasti Kawali

bahasa Sunda Kuno
Prasasti Kawali, Astana Gede

Bahasa Sunda masuk dalam rumpun Austronesia, Melayu-Polinesia yang konon berkembang selama ribuan tahun mulai dari bahasa Sunda Kuno, hingga bahasa Sunda masa kini.  Bahasa Sunda Kuno terdapat dalam prasasti-prasasti masa lampau misalnya, Prasasti Batutulis, Kabantenan, Kawali dan beberapa prasasti lainnya. Mempelajari bahasa Sunda sangatlah menarik selain bahasanya enak didengar, bahasa Sunda juga merupakan salah satu bahasa terbanyak di Nusantara setelah bahasa Jawa. 

Sejak lama peneliti-peneliti maupun ahli bahasa telah berupaya mencatat berbagai hal tentang orang Sunda mulai dari adat istidatnya, hukum-hukumnya, manusianya bahasa bahasanya. Pada masa Hindia-Belanda, akan kita temukan banyak sekali tulisan-tulisan mengenai bahasa Sunda. Dan, bahasa Sunda ini telah banyak diteliti.

Cornelis Marinus Pleyte (1863-1917), dalam bukunya Het jaartal op den Batoe-toelis nabij Buitenzorg, 1911, memuat gambar Prasasti Kawali I, Astana Gede. Prasasti ini tidak menggunakan aksara latin melainkan menggunakan aksara Sunda Kono (Kaganga).  Kemungkinan Aksara bahasa Sunda kuno ini, ditulis sekitar tahun 1356 A.D.  

Seperti tampak pada foto ini Cornelis Marinus menulisnya dalam aksara atau huruf latin sebagai berikut: 

bahasa Sunda Kuno

Apa isi dari prasasti tersebut? Secara garis besar prasasti ini berisi sederetan kata-kata aksara sunda asli yang mengingatkan tentang kejayaan Prabu Niskala Wastu Kancana, yang merupakan penguasa Sunda. Berbagai prasasti berisi bahasa Sunda kuno ini, memperlihatkan bahwa bahasa Sunda telah eksis sejak lama dan merupakan salah satu bahasa yang memiliki kekerabatan dengan bahasa-bahasa Melayu-Polinesia lainnya.  

Post a Comment for "Bahasa Sunda Kuno dalam Prasasti Kawali"