SEJARAH SINGKAT KERAJAAN RUMBATI DI TANAH PAPUA - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJARAH SINGKAT KERAJAAN RUMBATI DI TANAH PAPUA

     

Raja Rumbati
khastara.perpusnas.go.id

RAJA NEWARISA BAUW, DARI KERAJAAN RUMBATI YANG MEMERINTAH TAHUN 1800-AN, DI LUKIS OLEH VAN DER WARDEN TAHUN 1872. PENAMPILANNYA YANG KHAS DAN BERWIBAWA 


KERAJAAN DI TANAH PAPUA

Sistem Kerajaan Tradisional di tanah Papua pada masa lalu, terdapat di wilayah Fakfak dan Raja Ampat. Nah, salah satu kerajaan tradisional di Fakfak, Papua Barat adalah Kerajaan Rumbati yang terdapat dalam wilayah geografi Semenanjung Onin dan Kowiai. "Sistem kerajaan tradisional di [Papua] itu terdapat pada suatu daerah yang merupakan daerah transisi budaya yang terbentang mulai dari daerah pesisir barat Kepala Burung di sebelah barat sampai di daerah pesisir Mimika Barat di sebelah timur pantai selatan [Papua]."Tulis Mansoben, dalam Sistem Politik Traditional di Irian Jaya, 1995, hlm. 222.  

Di wilayah Onin terdapat setidaknya sembilan Kerajaan tradisional atau yang disebutnya Pertuanan di Fakfak dan Kaimana yaitu (1). Kerajaan Fatagar, (2). Kerajaan Rumbati, (3). Kerajaan Ati-ati, (4). Kerajaan Sekar, (5). Kerajaan Patipi, (6). Kerajaan Arguni, (7). Kerajaan Wertuar, (8). Kerajaan Kowiai (Namatota), (9). Kerajaan Aiduma (dan Kerajaan Kaimana).  Kita akan berfokus pada Kerajaan Rumbati dan  artikel ini lebih menyoroti pertuanan Rumbati maupun marga Bauw yang memainkan peranan penting dalam dinasti kerajaan.

BERDIRINYA KERJAAN RUMBATI―KAPAN?

Tidak begitu jelas kapan kerajaan-kerajaan di Papua, terlebih khususnya Kerajaan Rumbati berdiri, karena tidak ada keterangan autentik seperti catatan tertulis tentang terbentuknya kerajaan tersebut. Namun, ada beberapa referensi tertulis maupun cerita lisan yang digunakan untuk mencari tahu kisah masa berdirinya kerajaan Rumbati.  

Ada seorang penulis Belanda bernama J.W. Van Hille yang pernah mengunjungi Onin Fakfak pada awal 1900-an, memberi sedikit keterangan tentang dinasti pertuanan Rumbati. Ia menggali cerita lisan dari Muhammad Sidik Bauw, Raja Rumbati ke-23 pada masa itu.  Berdasarkan cerita lisan, Raja Rumbati menyebut bahwa nenek moyangnya disebut "Bau" yang berasal dari Gresik, Jawa yang berprofesi sebagai pelaut (kapten kapal). Belakangan, Bau menikah dengan dua perempuan Papua yang berasal Anggiluli dan perempuan Kowiai. Jadi, Hille menyimpulkan bahwa "raja pertama Rumbati adalah orang Jawa". (Hille, 1905:255). 

Karena kisah ini merupakan cerita tutur sehingga tidak jelas periode waktu mana dan kapan Bau ini datang dari Gresik. Catatan sejarah memperlihatkan bahwa dulu Gresik merupakan bandar perdagangan  dan banyak pelaut-pelaut Gresik berlayar ke berbagai wilayah Timur Nusantara untuk berdagang dan mencari rempah-rempah dan komoditas lainnya seperti pala. Kemungkinan Bauw masuk di semenajung Onin pada abad ke-15 (sekitar 1412-1422 M) sebagai seorang pedagang keliling yang mencari rempah-rempah di Maluku kemudian pergi ke Onin, Rumbati.

Berdasarkan kisah yang ditulis Van Hille bahwa Bauw merupakan Raja Pertama Kerajaan Rumbati. Dari perkawinan dengan perempuan Papua, lahirlah Nawa-Nawa Bauw yang meneruskan dinasti Kerajaan. Selain Nawa-Nawa Bauw ada juga saudaranya Mnau yang merupakan nenek moyang dari dinasti kerajaan Ati-Ati. 

Menurut Raja Rumbati Ibrahim Bauw bahwa pada tahun 1502 M, memerintah seorang Raja bernama Mansmamor (Manimbo), pada tahun itu, hadir Mubaligh Abdul Ghafar dan teman-temannya masuk di Fatagar lama untuk berdagang. I. A. Bauw juga menyebutkan bahwa tahun 1506 M, terjadi perang Was antara Kerajaan Rumbati dan Kesultanan Tidore. Catatan ini menunjukkan bahwa pada masa itu, kerajaan Rumbati tidak terikat atau dibawah kekuasaan Kesultanan Tidore. 

Menurut sejarawan Papua seperti Dr. F. C. Kamma, Van der Leeden, dan penulis lainnya, mereka meneliti bahwa sistem Kerajaan yang ada di Papua merupakan sebuah proses akultuasi budaya antara penduduk Raja Ampat dan penduduk Maluku. Dari proses inilah kemudian, orang Papua mulai meniru dan menerapkan sistem Kerajaan dalam kebudayaan mereka. Menurut Mansoben bahwa kerajaan-kerjaan di Papua mulai terbentuk pada abad ke-16. Artinya dalam rentang waktu 1501-1600 M, kerajaan-kerajaan Papua ini terbentuk.    

Pada abad ke-17 sampai 18, Onin Fakfak menjadi salah satu jalur rempah dan pusat perdagangan berbagai komoditas bernilai tinggi seperti pala, budak, burung Cenderawasih, ambergris, maupun produk-produk lokal orang Papua. Kontak dagang dengan para saudagar Goram, Seram, Makassar, Belanda, Arab, China, dan sesama orang Papua  telah berlangsung ratusan tahun. 

Orang Belanda pada masa VOC berupaya untuk bisa bekerjasama dengan penduduk Onin, mereka menggunakan bantuan Antony Adriaans Multum sebagai penerjemah untuk berbicara kepada Raja Rumbati. Tidak jelas siapa Raja Rumbati pada waktu itu. Jika merujuk pada daftar silsilah bahwa periode tahun Antony Andriaans ada pada Raja ke-4 yaitu Mauda Na-Tiasa Bauw (±1632-1670?). Pada 1686, disebutkan bahwa seorang pedagang Cina bertemu dengan "Radja Baauw" (Raja Bauw).  

KEKUASAAN BELANDA BERDAULAT DI TANAH PAPUA

dua raja Rumbati
Memasuki abad ke-19, Belanda menanamkan pengaruhnya yang luar biasa di atas tanah Papua. Meskipun kerajaan Belanda telah menguasai wilayah Onin, namun sistem pemerintahaan tradisional pertuanan Raja-raja di sana tetap masih eksis. Khususnya pertuanan Rumbati. Akan tetapi, seraya arus waktu terus berlalu pergolakan politik dan ekspansi dinasti Belanda mulai teras di wilayah ini.  

DINASTI RAJA-RAJA MARGA BAUW
Berikut ini susunan silsilah raja-raja Rumbati pertama sampai Raja Rumbati saat ini. Rekonstruksi geneologi raja-raja ini Penulis buat berdasarkan beberapa sumber pustaka. Karena kurangnya sumber tertulis tentang dinasi kerajaan sehingga perlunya penggalian sejarah untuk merekonstruksi sejarah kerajaan Rumbati lebih detail dan saksama. Setidaknya Van Hille sudah mencatat beberapa perincian penting tentang para raja-raja dan asal usul. Namun ada sekitar enam Raja yang datanya tidak ada, mulai dari putra Raja Nawa Bauw sampai ayahnya Mansmamor.  

01. Bauw 1412-1422?
02. Nawa Bauw 1422-1432?
03. .........Bauw  1432-1442?
04. .........Bauw 1442-1452?
05. .........Bauw 1452-1472?
06. .........Bauw 1472-1482?
07. .........Bauw 1482-1492?
08. .........Bauw 1492-1502? 
09. Mansmamor (Manimbo) memerintah 1502 - 1512
10. Bauw Berani [Tela Bauw] (±1512 - 1552?)
11. Manimomoa Bauw (±1552 -1592?)
12. Gefasami Bauw (±1592-1632?)
13. Mauda Na-Tiasa Bauw (±1632-1670?)
14. Ritupun Bauw (±1672 -1712?)
15. Ana-Koda Bauw (±1712 - 1752?)
16. Patmaguri Bauw (±1752- 1792?)
17. Mampati Bauw (±1792- 1832?)
18. Nawarisa Bauw (1832-1875) memerintahan sejak tahun 1851-1875 (lihat foto diatas)
19. Tajam Bauw (....- 1880) Memerintah tahun 1875-1880
20. Ismail Bauw I, memerintah tahun 1880-......?
21. Abduljalil, memerintah tahun ......-1902
22. Samali Bauw, memerintah tahun 1902-1903
23. Mohammad (Muhammad Sidik Bauw) memerintah 19 Desember 1902-1913
24. Abubakar Bauw (1897-1945) memerintah tahun 1913-1945
25. Ibrahim Bauw (1917-1993) memerintah tahun 1946-1993
26. Ismail Bauw II (................) memerintah tahun 1994-Nov. 2009
27. Hi. Abubakar Saleh Bauw, 01 Januari 2010-.......?
28. Hamrad Pitupuwah Bauw, 02 Mei 2019 - 03 Mei 2019?
29. Abdul Gani Ishak Bauw, 04 Mei 2019

Referensi: 
Beberapa sumber diambil dari berbagai artikel, buku maupun situs web maupun jejaring sosial. 
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/papua/raja-van-rumbati/
Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie, 1904
Mansoben, Sistem Politik Traditional di Irian Jaya, 1995, hlm. 222. 

Post a Comment for "SEJARAH SINGKAT KERAJAAN RUMBATI DI TANAH PAPUA"