Pulau Misol Negeri Para Raja yang Terkenal di Masa Lalu - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pulau Misol Negeri Para Raja yang Terkenal di Masa Lalu

 

Pulau Misol
Peta Misol, 1769

TAHUKAH Anda bahwa Misol, Raja Ampat telah dikenal berabad-abad lamanya oleh berbagai penjelajah bangsa-bangsa, seperti bangsa China, Arab, Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, Prancis maupun pelaut-pelaut Nusantara yang melakukan perdagangan di pulau Misol sebelum abad ke-16. Pulau Misol memiliki sejuta pesona baik alamnya, manusianya, pulaunya dan sejarah masa lalu baik perdaganganpulau Misol menjadi pusat dari dua kerajaan yang terkenal. 

Arti nama Misol berasal dari bahasa Maya yang secara harfiah berarti pelabuhan atau termaga. Nama ini berhubungan dengan kedatangan raja pertama yang berasal dari Waigeo. Orang Matbat menyebut pulau Misol dengan nama Batan Me. Sedangkan Lilinta berarti akhir dari perjalanan atau ujung jalan. (Mansoben, 1995:236, footnote)

Gelar raja disebut "Fun", sehingga menurut info tutur bahwa raja pertama pulau Misol, bernama Fun Mustari yang masih bersaudara dengan Fun Giwar (Raja Waigeo), Fun Tusan (Raja Salawati), dan Fun Kilimuri. Mungkin Fun Bis ini turunan dari Fun Mustari. Turunan Fun Bis kemudian berkembang menjadi dua gelet (keret, marga) gelet Umkabu dan gelet Soltip. Gelar Fun ini juga digunakan oleh orang Biak Numfor seperti istilah Man Fun, Fun Sepi, Fun Beren, dsb. Orang Biak menyebut Misol dengan sebutan Msower, memang adanya hubungan kekerabatan antara orang Biak dan orang Misol. 

Menurut beberapa sumber bahwa berdirinya kerajaan Waigama di pulau Misol mulai eksis 1351 M. Terdapat juga legenda-legenda kuno hubungan Bacan dan Misol, dimana A. Haga menaruh periode ini pada ±1465-1512 M. 

Lopes, Pulau Misol
Patung Fernão Lopes,
wikimedia.org
Sumber-sumber Portugis tahun 1500-an, menyebut tentang Misol dan penduduknya. Misalnya, sejarawan Portugis 
Fernão Lopes de Castanheda (1500-1559), menyebut "el rey de Vaigama" yang berarti "Raja Waigama" di Misol. 

Van der Crab menyebutkan bahwa "Djelman" saudaranya Sultan Zainul Abidin, dipilih sebagai raja oleh penduduk Misol pada 1512. Mungkin inilah yang disebut dalam catatan Dr. Mansoben seorang Raja bernama Tuimadahe yang berasal dari Tidore.  Keterangan tertulis lain juga menyebutkan bahwa tahun 1534, 1535 tentang hubungan Kesultanan Tidore dengan Kerajaan-kerajaan di Misol. Periode tahun 1534-1569, tercatat berbagai peristiwa di kepulauan Raja ampat terkhususnya kerajaan Waigama dan kerajaan Misol. 

Meskipun beberapa sejarawan menulis bahwa Misol terdapat dua kerajaan, namun dalam catatan lain tahun 1610 di pulau Misol terdapat tiga Kerajaan, yakni 1. Weige, 2. Mishol dan 3. Weigamo. Ini cukup menarik untuk diteliti lebih dalam sebab jika merujuk pada peta tahun 1769 (lihat peta diatas), terdapat tiga wilayah yakni Negeri Misol, Negeri Waigama Selatan, dan Negeri Waigama Utara. Apakah ini merujuk kepada tiga kerajaan? Mungkin saja. Dalam catatan De Clerq bahwa "Raja Misol hanya menjalankan otoritas di pantai tenggara".  

Komoditas apa saja yang diperdagangkan orang Misol? Dalam catatan sejarah bahwa "Perdagangan utama [orang Misol] adalah budak, yang ketika mereka pergi menjarah, merampok dan juga membeli milik Salawati. Mereka menjual budak-budak itu, juga beberapa cendrawasih dan burung-burung lain yang ada di sana, kepada orang Seram".
Tulis Pieter Arend Leupe dalam buku De reizen der Nederlanders naar Nieuw-Guinea en de Papoesche, 1875, hlm. 191  

Dari berbagai penelitian di pulau Misol, terdapat banyak keragaman hayati dan keindahan pulau tersebut. Terdapat sekitar 140-an jenis burung, terdapat setidaknya lima jenis burung Cenderawasih yang beberapa diantaranya merupakan komoditas unggulan seperti jenis Lesser Birds of Paradise atau Paradisea minor, Cenderawasih Raja (Cicinnurus regius), dan Cenderawasih belah rotan (Cicinnurus magnificus). Tak diragukan lagi, seperti catatan Leupe di atas bahwa perdagangan berbagai jenis cenderawasih di Misol menjadi incaran para pedagang di masa lalu.  

Penduduk Misol terdiri dari etnis Matbat (Me), etnis Biga dan 
Perahu korakora Misol
Korakora milik Raja Misool di perairan
dekat kampung Lilinta, 1899-1900

etnis
Ma'ya (Maya). Orang Misol dikenal memiliki armada laut yang kuat, mereka terkenal di kepulauan Nusantara khususnya bagian Timur. Catatan tertulis menunjukkan bahwa pada abad-17, orang Misol dikenal sebagai bajak laut Misol atau "Papoesche roovers van Misool" dalam bahasa Belanda. Pada 1673, dilaporkan bahwa ada sekitar 100 perahu Korakora di pantai Sulawesi dan Goram dimana Raja Misol ada didalam ekspedisi perompakan. Periode tahun 1600-1700-an, banyak laporan VOC tentang orang-orang Misol Raja Ampat, bagaimana sepak terjang mereka dalam perdagangan di tanah Papua dan Nusantara.  

Kalau kita membaca buku-buku abad ke-16 sampai abad ke-20 memuat banyak penulisan nama yang berbeda-beda, seperti "Mixoal, Mishol, Misool, Miso'ol, Misoöl, MisoÊ»ol" yang semuanya merujuk kepada apa yang kita kenal sekarang sebagai Misol pulau surga penuh keindahan 

Pulau Misol menjadi saksi sejarah bagaimana orang Papua dari Raja Ampat ini, memainkan peranan mereka selama berabad-abad lamanya. Kini, Misol menjadi salah satu pulau penting yang menjadi daya tarik manusia karena keindahan alamnya yang luar biasa, seperti pulau Mustika yang yang bersinar memancarkan keindahan alam Papua. 

Post a Comment for "Pulau Misol Negeri Para Raja yang Terkenal di Masa Lalu"