13 MANFAAT POHON SAGU DALAM TRADISI ORANG SAIRERI - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

13 MANFAAT POHON SAGU DALAM TRADISI ORANG SAIRERI

pohon sagu
Pohon Sagu

SAGU POHON KEHIDUPAN

Penduduk Papua pada umumnya dan khususnya masyarakat pesisir utara tanah Papua sejak dahulu kala telah memanfaatkan pohon sagu sebagai sumber utama makanan pokok mereka, orang-orang Saireri memanfaatkan sebaik-baiknya pohon sagu mulai dari batang hingga daunnya. 

Orang Wondama-Wasior, Yapen-Waropen, Nabire dan Biak-Numfor bahkan mereka yang tinggal disepanjang pesisir pantai Papua menjadikan sagu sebagai bagian penting dalam menunjang kehidupan baik sandang, pangan, dan papan. Bahasa-bahasa lokal orang Geelvink Bay (Teluk Cenderawasih) memiliki beragam nama untuk menyebut pohon tersebut.  

Contohnya dalam bahasa Biak patih sagu atau tepung sagu yang belum diproses atau masih mentah disebut baryam. Kalau baryam tadi sudah dimasak disebutnya sui.  Nah, orang Biak sendiri mengenal beberapa jenis tumbuhan sagu seperti sawer, markbon, sworu, sasusara, bekas, nome, snaf, awiryop, manor, ronggu, swom dan beberapa jenis lainnya. 

Orang Yapen mengenal beberapa jenis pohon sagu dengan kualitas terbaik seperti jenis sagu Wewa dan Kurai. Selain Kurai dan Wewa jenis sagu lainnya seperti Pampuma, Anta, Ami (Amiri), Barari, Karawerari, Anandami (Anangdami), Awui, Noing, Woru, dan Asina. Pengetahuan tradisional orang Papua tentang beragam jenis sagu membuktikan bahwa sagu merupakan makanan pokok mereka di masa lampau dimana sagu menjadi hidangan utama dalam setiap keluarga.  

F.S.A. De Clercq, penulis, residen Ternate maupun sejarawan Belanda ini menjelaskan tentang perdagangan sagu di teluk Cenderawasih. Dia menulis bahwa, ”Orang Numfor mendapat sagu dari Ansus, Ron dari Wandamen, Dore [Manokwari] melalui perantara orang-orang dari Ron atau bukit Tafref”.De West- en Noordkust Van Nederlandsch Nieuw-Guinea, 1893, hlm. 607.

Mari kita bahas apa saja manfaat pohon sagu oleh masyarakat pesisir Papua sejak zaman dulu. 

1. PATI SAGU

Pati sagu atau tepung sagu sebagai makanan sehari-hari, baik di olah menjadi makanan seperti papeda (sui) maupun diolah menjadi sagu lempeng (kyum), ankwan (sagu yang dibungkus), orang Waropen bahkan mengolahnya dan mencampurnya dengan daging penyu, teksturnya yang empuk menambah selera makan. Tepung sagu juga diolah menjadi kue. 

2. ULAT SAGU

Pohon sagu tidak hanya menghasilkan tepung sagu, dari pohon sagu juga bisa menghasilkan ulat sagu.  Ulat tinggi akan kandungan protein dan menjadi santapan yang enak di makan. Adapula banyak kandungan vitamin didalamnya seperti magnesium, zat besi, kalium dan kandungan lainnya. Ulat sagu bisa dimasak dengan digoreng, dibakar, diasar dan bisa diolah sesuai kebutuhan. Ulat sagu menjadi kuliner pada zaman dulu. 

3. JAMUR POHON SAGU

Pohon sagu menghasilkan jamur. Jamur dimanfaatkan menjadi sayur, jamur yang berasal dari pohon sagu ini sangat enak untuk dinikmati. 

4. PELEPAH SAGU

Pelepah sagu dan daunnya, dimanfaatkan dalam membangun rumah. Pelepah digunakan juga untuk membuat dinding rumah, untuk memancing dan beberapa manfaat lainnya. 

5. DAUN SAGU

Sedangkan Daun sagunya juga dimanfaatkan untuk membuat atap rumah, dan digunakan pada dinding perahu.  

6. POHON ATAU BATANG SAGU

Batang sagu yang telah di ambil isinya biasanya dibuat sebagai transportasi air khususnya di perairan rawa-rawa atau sungai. Biasanya perahu jenis ini dinamakan Sandua dalam bahasa Waropen Kai. 

7. TULANG DAUN SAGU

Tulang daun sagu dimanfaatkan sebagai senduk. Biasa orang menyebutnya gata-gata untuk makan papeda. Ini mirip sumpit orang Cina. Orang Biak menyebutnya akyei. 

8. ALAT TUKAR ATAU BARTER

Pati sagu sebagai alat tukar atau barter pada masa lampau, antara masyarakat pesisir.  Misalnya antara masyarakat di pulau Yapen dan pulau Numfor. Orang Yapen, Kurudu, Waropen, dan orang Biak saling barter. Orang Biak misalnya sering membawa bibit tanaman sagu dari kepulauan Yapen dan Waropen untuk ditanam di pulau Biak.   

9. ACARA ADAT

Sagu digunakan dalam berbagai acara adat seperti wor beba dalam tradisi suku Biak di masa lalu. Orang-orang Saireri menggunakannnya dalam ritual adat seperti acara gunting rambut, pembayaran mas  kawin, acara tusuk telinga serta berbagai acara adat. 

10. DURI SAGU

Duri sagu pada zaman dulu digunakan untuk mentato tubuh, kadang dibuat sebagai anak panah oleh anak-anak dalam melatih keterampilan memanah. 

11. OBAT TRADISIONAL

Sagu digunakan sebagai obat tradisional. Pada zaman dulu sagu digunakan untuk mengobati cacar. Saat inipun masih digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit.   

12. SEBAGAI PENAWAR RACUN

Pati sagu digunakan untuk menghilangkan bau pada daging mentah, menghilangkan lendir, dan bau anyir. Daging yang dikonsumsi biasanya memiliki lendir atau aroma tidak sedap seperti daging penyu (teteruga), daging ikan hiu dan berbagai jenis ikan yang bau. Sagu akan dicampur dengan daging dan dibiarkan beberapa menit kemudian dicuci untuk membersihkan daging. Biasanya  bau anyer, lendir pun hilang. 

13. MAKANAN BAGI BINATANG

Sagu sebagai sumber makanan bagi satwa liar seperti babi, dan binatang lainnya. Banyak sekali manfaat maupun fungsi dari pohon sagu sebagai sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.  

Ada banyak sekali manfaat sagu dalam kehidupan manusia. Sagu secara turun temurun telah ada berabad-abad lamanya membantu menunjang kehidupan manusia di tanah Papua. 

Post a Comment for "13 MANFAAT POHON SAGU DALAM TRADISI ORANG SAIRERI"