TEBA TEPUNG BARAPEN: Makanan Khas Orang Biak Timur - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TEBA TEPUNG BARAPEN: Makanan Khas Orang Biak Timur

 

teba (tepung barapen)
Teba dan Gurita Asar

TEBA! TEPUNG BARAPEN MERUPAKAN MAKANAN LOKAL KHAS BIAK TIMUR YANG DI OLAH SECARA TRADISIONAL. MAKANAN LOKAL DENGAN RASA LOKAL MEMBUAT LIDAH TAK MAU MENJAUH 


TEBA: TEPUNG BARAPEN

TEBA itulah sebutan yang sering disebut masyarakat Biak, terlebih khususnya masyarakat Biak Timur. Teba merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di pulau Biak. Kalau Anda jalan-jalan ke pasar Bosnik atau Anda berjalan melewati kampung-kampung di sepanjang Biak Timur pasti akan melihat Teba disepanjang jalan yang dijual dengan berbagai makanan lokal.   

Kalau begitu apa itu Teba? Teba adalah makanan yang di olah dari tepung terigu, kelapa, gula serta campuran santan kelapa yang kemudian dibungkus pada daun pisang dan proses akhirnya adalah dibarapen atau dipanggang, atau yang dikenal istialah bakar batu. Barapen merupakan sebuah proses memasak tradisional yang telah dikenal masyarakat suku Biak-Numfor sejak zaman dulu.

Proses memasak tradisional ini bahkan dijumpai juga di belahan dunia lainnya. Proses memasak di batu, merupakan metode kuno orang jaman dulu untuk memasak. Metode ini cukup praktis dan membuat makanan olahan matang dengan sempurna.  

ETIMOLOGI  DAN SEJARAH TEBA

Kepanjangan dari tepung barapen (teba). Teba telah memiliki sejarah panjang di Biak Timur tempat asal muasal Teba di buat. Pada masa lalu, tidak ada istilah ataupun nama Teba. Nama itu masih dalam bayang-bayang kelam. 

Awalnya, ibu-ibu Biak Timur, belum menggunakan tepung dalam membuat Teba. Masih menggunakan singkong, sagu dalam proses memasak tradisional. Semenjak pemerintahan Belanda mulai berjalan di Bosnik, banyak sekali pedagang keliling melakukan barter dan bisnis disana. Misalnya, sejak akhir tahun 1800-an, sudah ada pedagang China yang melakukan barter di sana. 

Entah pada waktu itu tepung sudah ada atau belum, tidak diketahui pasti. Namun, tampaknya orang-orang Biak Timur mulai mengenal tepung yakni pada awal-awal tahun 1900-an. Sebab pada masa itu perdagangan di Bosnik sudah cukup ramai. 

Menurut info lisan bahwa pada tahun 1920-30-an, tepung terigu sudah mulai digunakan dalam pembuatan kue-kue oleh orang Biak Timur. Periode tahun 1940-an, pada masa perang dunia ke-2, mulailah mama-mama Biak Timur membuat apa yang mereka sebut "Atep". Apa itu "Atep"? Kepanjangan dari Atep adalah asar tepung. Kemudian di singkat menjadi "Atep". Penggunaan istilah ini sampai pada tahun 1970-an, kemudian mulai digunakan lagi istilah Teba hingga saat ini. 

Teba masih diproses secara tradisional yaitu di barapen atau dimasak melalui proses pembakaran batu. Setiap hari pasar, yakni hari Selasa, Rabu dan Sabtu di Bosnik, Biak Timur. Teba akan selalu tersedia. Dan tidak saja dijual di pasar, disepanjang jalan Anda akan melihat bungkusan teba yang selalu dijual bersamaan dengan makanan-makanan lainnya. 

DI MASAK SECARA TRADISONAL

Mama-mama di sana akan menyiapkan berbagai bahan dan alat untuk digunakan dalam proses barapen. Mereka biasanya bangun dari pagi-pagi sekali kemudian menyiapkan semua bahan-bahan dasarnya. 

Teba paling enak jika dinikmati bersamaan dengan kopi, teh atau dimakan dengan ikan goreng, ikan asar, gurita, atau bia kering itu sangat cocok dan terasa nikmat di lidah. Memang, teba belum begitu terkenal di Papua. Tetapi, bagi orang-orang Biak di perauntauan biasanya memesan teba dari Biak bersama gurita asar, ikan asar, dan sebagainya. Itu selalu dinanti-nantikan jika ada orang Biak yang bepergian ke Jayapura, Timika, maupun tempat lainnya. 

Jika Anda belum pernah merasakan nikmatnya tepung barapen datanglah ke Biak Timur. Anda bisa merasakan teba yang diproses secara tradisional dan alami. Anda akan melihat bagaimana ibu-ibu di pasar memanjakan mata Anda dengan jualan teba, buatan mereka. Harga 1 bungkus teba, biasanya dihargai Rp. 5000,-. Satu bungkus teba saja bisa membuat lidah anda akan ketagihan dan ingin terus mengecapnya.

Pasar Bosnik, Biak Timur selain menjual teba, terdapat juga bermacam-macam makanan lokal khas mama-mama Biak Timur. Ada keladi barapen ditambah sayur, ikan, ada ketupat, dengan berbagai macam makanan tradisional.

Tepung Barapen atau Teba merupakan salah satu bisnis makanan tradisional yang cukup menjanjikan. Sejak 1980-an sampai memasuki tahun 2022, Penulis mengamati bahwa jualan teba selalu laris manis. Dan produksi teba ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Perjalanan sejarah makanan tradisional teba telah berlangsung hampir seabad lebih. Eksistensi makanan khas ini, mengingatkan kita bahwa kencenderungan manusia untuk menikmati berbagai jenis makanan tak ada batasnya. 

Dalam dunia industri makanan berbagai produk diperkenalkan yang diproses sedemikian rupa dan selalu menjadi perhatian dalam sejarah umat manusia. Masalah rasa selalu menjadi incaran manusia, hal ini mendorong banyak pakar makanan, ahli masak untuk mengembangkan resep-resep masakan dan dapat diakui bahwa buku-buku resep telah ditulis dalam banyak buku dan media.
Meskipun teba belum dikenal di dunia. Namun, makanan lokal ini bisa dikembangkan dengan berbagai rasa dan jenis yang tentunya bisa mendatangkan pemasukan atua income bagi masyarakat setempat. Peluang bisnis makanan masih terus terbuka dan teba memiliki prospek untuk terus berkembang.

Post a Comment for "TEBA TEPUNG BARAPEN: Makanan Khas Orang Biak Timur"