MANWANDO, MANWAMBER: Burung Tawon (Julang Papua) - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MANWANDO, MANWAMBER: Burung Tawon (Julang Papua)

burung Tawon
Photo by rigel 
MANWANDO | MANWAMBER | JULANG PAPUA | RANGKONG PAPUA | BURUNG TAWON  

DALAM Bahasa Biak, burung Tawon atau Julang Papua memiliki beberapa nama. Orang di pulau Biak-Supiori menyebutnya Manwamber. Sedangkan orang Numfor di pulau Numfor dan Doreri (Manokwari) Manokwari menyebutnya Manwando. Bahasa ilmiahnya Rhyticeros plicatus. Cerita-cerita klasik orang Biak, selalu mengidentikkan burung-burung sebagai fabel. 

Burung ini juga ada dalam cerita fabel rakyat Biak Numfor. Jenis Manwando ini di Papua disebut Julang Papua atau Rangkong Papua adalah spesies rangkong yang terdapat di kawasan melanesia. Di kepulauan Nusantara ada sekitar 13 jenis rangkong, salah satu jenis yang menarik perhatian adalah julang Papua. 

Sumber-sumber tertulis dalam bahasa Belanda menyebutkan tentang burung ini. Misalnya seorang zendeling dan pakar kebudayaan Biak, Van Hasselt mencatat tentang kisah terwariskan. Cerita itu dicatat dalam bahasa Biak dialek Numfor Doreri. Lihat teks dibawah ini. 

WÖNGE RIOB BA

Bëpön wönge, man kaku, i rob mnis man wësë. Ras öso, i kukër wando, suserf aibon. Bape wonge i d'ores ro snau, aibon na sapi beri, — iririja wando i d'awaw. I bëangar wönge,  d'öbo : ku serf aibön ro sop. Su mbrain ro sop, wando i kofein faro wönge: koe pas kum kubena. Aja pas kum bena nabro, wa pas jena. Wönge köfein: "i bje". Bape wando, i pas wönge kum , riöb be bo, ma wönge i d'awaw isöf ansöna.
(Teks bahasa Biak tahun 1908)


Dalam cerita rakyat di atas, menceritakan tentang burung Kasuari dan burung Tawon, yang pergi mencari buah untuk di makan. Judul ceritanya "burung Kasuari tidak bisa terbang". Awalnya, burung Kasuari bisa terbang seperti layaknya burung-burung pada umumnya. Suatu hari, Kasuari dan burng Tawon pergi mencari dan mengumpulkan buah untuk dimakan. Tapi, ketika burung Kasuari berdiri di cabang atau ranting selalu saja, buah-buah jatuh. 

Sehingga membuat burung Tawon tidak mendapatkan buah. Apa yang terjadi? Diapun menipu, burung Kasuari. Ia mengatakan, "Kita cari buah di bawah, mereka berdua turun dan mencari di bahwah, kemudian ia bilang kepada Kasuari. "Ayo, kita cabut buluh kita. Saya akan mencabut punyamu duluan sampai habis. Kemudian kau mencabut punyaku. 

Kasuari setuju, dan dia bilang "ok". Akan tetapi, burung Tawon mencabut buluh Kasuari sampai habis kemudian dia terbang ke atas, apa yang terjadi? burung Kasuari tidak bisa berbuat apa-apa dan sampai sekarang burung Kasuari tidak pernah bisa terbang seperti burung-burung pada umumnya. 

Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari bantuan orang lain. Kisah diatas mengingatkan kita agar selalu memperhatikan kebutuhan orang lain. Tanpa mengabaikan kepentingan orang lain. Saling membantu adalah jalan yang terbaik ketimbang mengabaikan orang lain. Mempelajari kehidupan burung, kita akan mendapatkan banyak pelajaran berharga dari dunia binatang. 

Artikel ini tidak membahas secara detail tentang Manwando. Para pembaca bisa mencari berbagai sumber literatur maupun cerita-cerita rakyat dari daerah lain untuk penambah pengetahuan tentang burung indah ini. 

Post a Comment for "MANWANDO, MANWAMBER: Burung Tawon (Julang Papua)"