ACHMAT: Pace Amberbaken Papua yang Pertama Kali Tau Bahasa Rusia - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

ACHMAT: Pace Amberbaken Papua yang Pertama Kali Tau Bahasa Rusia

Nicholas Maclay dan Achmat Papua
Pace Achmat deng depu Tuan Pace Nicholas Maclay, taun 1874-1875

ORANG PAPUA BELAJAR BAHASA RUSIA

Di abad ke-21 ini suda banyak ana-ana Papua yang tau bahasa Rusia maupun yang su  kulia di Rusia, di sana pasti dong sesuaikan budaya dan dong suda pasti pake bahasa Rusia di sana. Pasti pengalaman mereka menarik karena dong punya tantangan tersendiri waktu belajar bahasa Rusia. Misalnya kalo tong baca pengalaman dari Mace Papua, Resina Lokbere yang ditulis oleh Pace Karel Sroyer (karelsroyer.com). Tantangan yang harus dihadapi Mace Resina ini, mau tidak mau de harus pake bahasa Rusia untuk bicara sama orang-orang di Moskow, dan pasti ada banyak pengalaman ana-anak Papua yang alami hal yang sama.  

Jauh sebelum ana-ana Papua di jaman ini tau bahasa Rusia, suda ada orang Papua yang kuasai bahasa Rusia pada taun 1800-an atau di abad ke-19. Luar biasa! memang adakah? Anak Papua yang kuasai bahasa Rusia di jaman dulu? Ada toh!

Sebelum tong lanjut cerita Pace Amberbaken ini, tong mau tau sedikit tentang bahasa Rusia. Bahasa Rusia itu bahasa Slavia yang masuk dalam keluarga besar bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini depu penyebaran luas, tapi paling banyak orang pake di Rusia saat ini. Tidak hanya di Rusia, bahasa ini dong pake di Belarus, Uzbekistan, Kazakhstan, Kirgizstan, Ukraina, Moldova, Latvia dan banyak tempat-tempat lainnya. Bahasa Rusia ini termasuk bahasa paling banyak di dunia karena sekitar 200 juta lebih penutur. Nah, tong su tau sedikit tentang bahasa Rusia, skarang tong bahas pace Papua satu ini. 

SIAPA ITU PACE ACHMAT?

Achmat (Achmad) ini depu nama asli tra jelas, waktu masih kecil dong su bawa dia ke Maluku. Di Ternate baru dong kas nama dia Achmat, de lahir sekitar taun 1864. De ini sala satu anak yang berasal dari Amberbaken, Papua Barat. Dalam dokumen tertulis dong tra kas tau depu suku dan marga cuma dong bilang saja de anak Amberbaken.  

Nichokas Maclay
Potret Pace Nicholas Maclay, 
Bulan Februari 1873, pace Achmat suda ikut pace Nicholas Maclay keliling banyak tempat untuk lakukan pace Rusia ini depu berbagai penelitian. Pace Nicholas Miklouho-Maclay (1846-1888) de itu ilmuan, etnologis, antropolog, dan de juga penjelajah asal Rusia yang terkenal. 

Taun 1874, dong ke Kowiai-Onin wilayah kepala burung Papua. Pace Maclay de tulis dalam depu catatan begini, "Pada 23 Februari sa berangkat dari Geser (pulau kecil antara Seram deng Seram-Laut), dengan kapal Orembai (vumbai), ke pantai barat daya Papua, singgah di pulou Goram, Matabello dan Adi. Yang jadi sapu pelayan itu pace Ambon dua sama sapu anak Papua Achmat; di atas kapal tong semua ada 16 orang, termasuk 10 orang Papua."Meine Zweite Excursion Nach Neu-Guinea (1874), dalam Koninklijke Natuurkundige vereeniging, 1876, hlm. 151

ACHMAT MENGUASI BAHASA ASING

Achmat de bukan cuma pelayan yang selalu ikut Pace Maclay. Di mata Pace Rusia ini, Achmat istimewa bahkan de sebut Achmat itu depu anak. Selama dong dua baku teman dong dua, pasti ada banyak pengalaman menarik antara dua orang yang berbeda usia ini. Pace Rusia didik Achmat banyak hal termasuk de ajar Achmat yang masih kecil bahasa asing. 

"Bagi Maclay, bocah itu adalah bagian yang sangat diperhatikan, dia mengajarinya bahasa Rusia dan Malawi dan menjadikannya pewaris utama dalam surat wasiatnya."Tulis Josef Lehnert dalam depu buku Um Die Erde Reisbilder, 1878, hlm. 194

Pace Amberbaken ini kuasai bahasa Rusia, Malawi, bahasa Melayu dan mungkin waktu de tinggal di Fakfak de pasti belajar bahasa setempat di sana juga.  Dan satu-satunya orang Papua yang tau bahasa Rusia pada jamannya mungkin baru pace Achmat ini. 

Singkat cerita akhirnya Achmat dan Pace Rusia ini harus berpisah. Sosok yang Achmat sudah anggap sebagai tuan, guru, teman dan depu bapa angkat ini harus pergi. Pace Rusia ini kembali ke depu tempat di Rusia sampe de meninggal 14 April 1888. Sedangkan pace Achmat tetap di stay di Papua (Fakfak) sampai de lagi tutup mata. Achmat pasti akan selalu ingat masa-masa indah bersama depu Bapa angkat yang jadi orang hebat dan terkenal di dunia. 

Jadi, pelajaran apa yang tong bisa petik dari Pace Achmat ini deng Pace Rusia ini? Dong dua ini adalah dua orang yang berbeda umur, kebudayaan dan bahasa. Tapi dong dua bisa berteman dan saling berbagi apa yang dong dua miliki. Maclay tidak anggap anak Papua ini seperti budak atau pelayan yang de suru-suru sebaliknya de ajar anak ini berbagai pengetauan yang de punya. Trus, yang bisa tong petik dari Achmat ini adalah de senang belajar, tidak ada batasan umur untuk berhenti belajar. Selagi tong masih bisa belajar sesuatu, tong berupaya untuk belajar hal baru dan jangan pantang menyerah. 

Post a Comment for "ACHMAT: Pace Amberbaken Papua yang Pertama Kali Tau Bahasa Rusia"