KAMPUNG MANDUSER: Sejarah Awal Berdirinya Pemerintahan di Biak - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAMPUNG MANDUSER: Sejarah Awal Berdirinya Pemerintahan di Biak

 


FOTO DI ATAS MEMPERLIHATKAN PESTA ZENDING PERTAMA YANG DIGELAR PERTAMA KALI DI KAMPUNG MANDUSER PADA SEPTEMBER 1914 OLEH F. J. JENS, ORANG YANG HADIR BERJUMLAH 800 ORANG  

KAMPUNG MANDUSER

NAMA "MANDUSER" mungkin tidak secemerlang nama Bosnik, dan jarang disebut oleh banyak orang, namanya redup seiring berlalunya waktu. Namun, sejatinya awal berdirinya sebuah pemerintahan administratif pemerintahan Hindia-Belanda di kepulauan Schouten Eilanden (Biak) awalnya bermula dari kampung Manduser (kini kampung Bindusi, Kecamatan, Biak Timur). Selain sebagai tempat pemerintahan, kampung Manduser juga menjadi bandar niaga transaksi perdagangan tradisional yang beroperasi dalam kurun waktu abad ke-16 sampai awal abad ke-20.  

Tokoh-tokoh orang Papua yang berasal dari kampung Manduser misalnya seperti Lukas  Rumkorem (Politikus) ayahnya Zeth Rumkorem, Zeth Rumkorem (Politikus), Bestur Pieter Kurni (Politikus), Demianus Kurni (Seniman dan Penyanyi), David Kurni (Penyanyi), dan seterusnya.

Nama Manduser mulai muncul dalam literatur bahasa Belanda pada abad ke-19. Dalam berbagai literatur ditulis dengan ejaan yang berbeda-beda misalnya dalam catatan residen De Clerq (1893) ditulis "Mandoeseri", Mandoesëri", "Mandosseer", De bruyn (1920) menulis "Mandoesir". Pengucapakan masyarakat lokal menyebutnya Mandusri, Manduser. Berdasarkan sejarah lisan bahwa kampung Manduser sudah ditempati oleh penduduk sejak tahun 1500-an. 

MASUKNYA PEMERINTAHAN DI KAMPUNG MANDUSER

Pemerintahan Hindia-Belanda, mulai mengklaim kepulauan Schouten (Biak-Supiori) sejak dipasangnya lambang negara wapenbord di Supiori Korido pada 1850, di Biak kampung Sorido dan kampung Warsa pada 1887 melalui ekpedisi penyelidikan oleh residen Ternate ke wilayah teluk Cenderawasih. Meski telah dianggap sebagai bagian dari wilayah Hindia-Belanda yang berkedudukan di Ternate. Namun, secara administratif belum ada pemerintahan yang berdiri di kepulauan Schouten Eilanden. 

Berdasarkan catatan residen Belanda, bahwa pada pertengahan tahun 1800-an, beberapa kampung yang secara umum disebut Bosnik adalah Nasbraren, Nyampun, Bosnik (Woniki), Manduser dan Soryar. Dan pada waktu itu dipimpin oleh Sanadi Bosnik atau disebut Sengadji Kasinifori (De Clerq, 1895:595) 

Sejak tahun 1800-an sampai pada awal 1912, belum ada pos pemerintahan yang beroperasi dan menjalankan roda pemerintahan. Belakangan, satu tahun kemudian, yaitu tahun 1913, barulah didirikan pos pemerintahan di kampung Manduser, yang awalnya di diperintah oleh seorang Bestuurs-Assistent. 

Setelah tiga detasemen militer tinggal sebentar di kepulauan Schouten (Biak) sejak 1908 yaitu di kampung Mokmer. Pada 20 Juni 1912, detasemen militer masuk di kampung Manduser. Pada 04 April 1913, kapal stoomschip Zwaluw masuk di kepulauan Biak. Maka untuk pertama kalinya pemerintah Belanda mendirikan Pos Administrasi (bestuurspost) permanen pertama di kampung Manduser (Bosnik)  pada tahun 1913, dan di tempatkan seorang (BA) Bestuurs Assistent PAPARANG untuk menjalankan roda pemerintahan di kepulauan Schouten Eilanden hingga tahun 1914.  

Kemudian di lanjutkan oleh Bestuurs Assistent E.J. WOWOR tahun 1914-1915?, dimana kedatangan detasemen tamasya (excursie-detachement) sejak 1915 hingga Mei 1916. Maka sejak 1913-1916 wilayah Schouten Eilanden yang di duduki detasemen militer Belanda yang melakukan pasifikasi di anggap daerah tersebut tidak menunjukkan kesulitan dan dapat dianggap selesai pada tahun 1916. Roda pemerintahan yang berstatus Afdeeling Noord Nieuw Guinea yang bertempat di kampung Manduser (Bosnik) kemudian dijalankan oleh  seorang Civiel Gezaghebber PH. N. HERKLOTS dari tahun 1916-1920.  

Berdasarkan Surat Keputusan (Besluit) 17 Juli 1918 No. 47 secara resmi dibagi menjadi wilayah Administratif yang disebut Afdeeling Noord-Nieuw Guinea yang setingkat Kabupaten. Pos pemerintahan Yapen-Waropen berkedudukan di Serui dan Pos pemerintahan Schouten eilanden (Biak) berkedudukan di Bosnik (Manduser).

Pada periode selanjutnya, secara administrasi Afdeeling Noord-Nieuw-Guinea dibagi menjadi dua wilayah yaitu: 1.  Kepulauan Biak Numfor (Schouten Eilanden) dan 2. Yapen-Waropen berdasarkan Staatsblad Nomor 713, tanggal 29 September 1920, yang mulai berlaku tanggal 30 JULI 1920 dengan pusat pemerintahan kota di Bosnik. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, November 1920.  

Sejak 1918-1920, Biak merupakan Afdeeling. Afdeling adalah sebuah wilayah administratif pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda setingkat Kabupaten yang biasanya di pegang oleh seorang Bestuurs-Asistent. Sekitar tahun 1921-1930-an, statusnya kepulauan Schouten Eilanden berubah menjadi Onderafdeeling. 

Berikut pejabat-pejabat pemerintahan yang ditempatkan di kampung Manduser (Bosnik) sejak tahun 1913-1930-an:

1. Tuan Paparang, Bestuurs-assistent 1913-02 Januari 1914
2. E. J. Wowor, Bestuurs-assistent 02 Januari 1914-1916
3. H. R. M. Lasut, Gezaghebber 1916-1917
4. PH. N. Herklots (Erkloss), Civiel Gezaghebber 1916-1920
5. A. J. M. Leesberg, Gezaghebber, 1920-1922
6. Orang Manado  Bestuurs-assistant/Gezaghebber 19 November 1922-1924
7. Bestur Ambtenaar, 1925-?
8. J. M. Swart, Gezaghebber (fd. Controleur) 1925-1925
9. Cornelis Benjamin Pastora, Gezaghebber 01 Januari 1926-04 April 1929
10. J.B. Eijken, Gezaghebber 04 April 1929-15 Oktober 1929
11. M. W. P. Sahertian?, Pegawai sementara, 15 Oktober 1929-?
12. A. F. Avis, Gezaghebber 15 Oktober 1929-07 September 1931
13. J.F. Sprinck atau J. F. Sprock, Gezaghebber 07 September 1931-1935

Kampung Manduser adalah salah satu dari sekian banyak kampung di pulau Biak yang menyimpan sejarah masa lalu orang Biak, pada masa pemerintahan Belanda berdiri  pertama kalinya di Bosnik.   

Post a Comment for "KAMPUNG MANDUSER: Sejarah Awal Berdirinya Pemerintahan di Biak "