SEJAK LAMA ORANG PAPUA SUDAH MEMBUAT SOSIS - Manfasramdi
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJAK LAMA ORANG PAPUA SUDAH MEMBUAT SOSIS

Photo by Jonathan Taylor


KULINER ASLI PAPUA

Banyak sekali kuliner asli Papua yang belum diteliti sepenuhnya. Manusia Papua sejak ribuan tahun yang lalu, telah memanfaatkan alam sekitar untuk mempertahakan hidup mereka dari generasi ke generasi. Dalam perjalanan waktu, tentu mereka telah menemukan berbagai metode praktis dalam hal meramu makanan. Mereka berupaya menemukan berbagai jenis tumbuhan, binatang, jamur,  yang bisa di jadikan bahan makanan. Manusia Papua  yang hidup di berbagai wilayah yang lingkungan tempat tinggalnya berbeda-beda pun bertahan hidup dengan mengelola sumber lokal pangan untuk bertahan hidup.  

Selain sagu, umbi-umbian, sayur-sayuran, daging-dagingan, yang di masak melalui api dan metode pembakaran dan pengeringan. Beberapa suku Papua, rupanya telah mengenal pembuatan sosis tradisional yang sudah di kenalnya sejak lama, mungkin ribuan tahun lamanya. Dan pembuatan sosis ini, tidak di pelajari dari bangsa lain. Sebelum membahas tentang sosis sebaiknya kita perlu tahu apa itu sosis.  

APA ITU SOSIS?

Nama sosis bukanlah bahasa yang berasal dari Papua. Nama sosis berasal bahasa Latin yaitu "Salsus" secara harfiah berarti diasingkan atau diawetkan. Proses pembuatan sosis secara tradisional  menurut banyak literatur masa awal bahwa bangsa-bangsa di Timur tengah telah membuatnya misalnya bangsa Sumeria di Irak, Yunani dan Romawi telah mengenal sosis sudah pada abad pertama Masehi. Belakangan bangsa jerman telah mengembangkan sosis dengan berbagai jenis dan rasa. 

Proses pembuatan sosis di masa lalu sangat berbeda dengan proses yang dilakukan pada zaman modern yaitu melalui teknologi mesin; sering kali menggunakan bahan sintetis, serta di buat jumlah produksi yang besar. 

Pembuatan sosis merupakan suatu teknik produksi dan pengawetan makanan yang telah dilakukan sejak sangat lama. Di masa lalu, makanan ini terbuat dari daging cincang, lemak hewan, ternak, rempah-rempah, serta bahan-bahan lain di campur kemudian dibungkus dalam suatu pembungkus yang secara tradisional menggunakan usus hewan. 

Di negara-negara Barat dan Asia, sosis kini telah menjamur dimana-mana sebagai salah satu menu makanan yang sangat diminati kebanyakan orang. Di Negara Indonesia pun, sosis sudah terbiasa pada lidah orang Indonesia. Kebutuhan akan konsumsi sosis terus meningkat, dan banyak perusahaan pembuatan sosis mendapat keuntungan yang besar dari makanan ini. Sosis bisa digunakan dalam berbagai menu untuk menambah cita rasa.  

SOSIS BUATAN ORANG PAPUA

Apakah orang Papua juga membuat sosis di jaman dulu hingga masa kini? Jawabannya adalah YA. Sejak zaman dahulu, orang Papua telah mengenal pembuatan sosis tradisional. Dan ini masih terus di buat hingga kini. Putra asli Papua bernama  Charles Toto, merupakan pria Papua yang aktif dalam melakukan food maping berbagai makanan tradisional di Papua 

Food Maping atau disebut Pemetaan makanan yang dilakukan untuk mengumpulan informasi tentang di mana orang dapat membeli, menanam, dan mendata makanan di daerah setempat dalam komunitas-komunitas suku-suku. Chato, Pendiri komunitas Papua Jungle Chef mengatakan bahwa di wilayah pegunungan masyarakat disana masih membuat sosis secara tradisional. 
"Masyarakat Lembah Baliem saya masih jumpa mereka buat Sosis dari Usus Babi dan turun temurun",- Charles Toto 

Baik orang Papua yang hidup di gunung hingga yang hidup di pesisir pantai punya beragam cara dalam memasak. Misalnya orang Biak, juga mengenal pembuatan sosis secara tradisional. Dan proses pembuatan itu di dokumentasi dengan baik oleh penjelajah berkebangsaan Skotlandia,  bernama Thomas Forrest (1729-1802) pada abad ke-19. Dalam rute pelayarannya dia menyinggahi tanah Papua, dan berlayar ke Manokwari dan Raja Ampat pada  tahun 1775. 

Di Raja Ampat, disana dia bertemu dengan orang-orang Papua dari suku Biak. Dia mencatat mengenai pola makan atau makanan yang di konsumsi orang Papua. Thomas menulis: 

"Orang Papua, dengan perahu mereka, terus membawakan kami ikan yang sangat baik; juga penyu (teteruga), yang tidak akan dimakan oleh orang Muslim; tapi mereka memakan telurnya. Penduduk asli memiliki cara untuk mengisi isi perut penyu (usus), dengan kuning telurnya. Begitu terisi, mereka menggulungnya dalam bentuk spiral, dan memanggangnya, atau lebih tepatnya mengeringkannya di atas api kecil; terbukti kemudian menjadi sebuah sosis panjang."-A Voyage to New Guinea and the Moluccas from Balambangan, 1779, hal. 86, par. 2

Sosis yang terbuat dari usus penyu dan telurnya bisa dinikmati bahkan berhari-hari dan berminggu-minggu dalam melakukan pelayaran jarak jauh. Dalam catatan Forrest ini ternyata masih terus di lakukan hingga kini. Maka, jelaskan bahwa proses pembuatan sosis ini merupakan cara tradisional yang banyak  di buat juga oleh bangsa-bangsa kuno di zaman dulu dan merupakan budaya makan yang mendunia. Bagi negara-negara maju mereka menangkap peluang ini, yang kemudian di industrikan di sebarluaskan ke berbagai belahan dunia.   

Dari artikel singkat ini kita bisa mengetahui kehidupan maupun pola makan mereka di masa lalu. Sayangnya kebanyakan generasi anak Papua sudah tidak terlalu berminat dengan makanan tradisional khas Papua. Padahal jika di teliti memiliki manfaat yang besar. Salah satu hal yang bisa di petik adalah bahwa orang Papua di masa lalu membuat makanan yang bisa bertahan lama agar bisa di konsumsi di hari-hari berikutnya. 

Ini salah satu ide cerdas agar makanan tetap bertahan. Kemudian cara masak seperti ini bisa mengurangi banyak pekerjaan yang melelahkan dari memasak dalam jumlah yang banyak. Semoga catatan kehidupan orang Papua di masa lalu bisa bermanfaat.  

Post a Comment for "SEJAK LAMA ORANG PAPUA SUDAH MEMBUAT SOSIS"